SEKOLAH UMUM::
IPA
Sistem Belajar:
>Biologi: 5 jam pelajaran dalam seminggu
>Fisika: 6 jam pelajaran dalam seminggu
>Kimia: 6 jam pelajaran dalam seminggu
>Matematika: 6 jam dalam seminggu.
Pelajaran umum lainnya, mendapat porsi dua sampai empat jam pelajaran dalam seminggu.
Katanya: Suasana belajar jurusan IPA serius semua, nggak ada waktu senang-senangnya
Faktanya: Jangan dikira masuk IPA, lalu "hidup" kita akan bosan karena hanya bertemu dengan mata
pelajaran eksak saja. Karena di IPA kita juga belajar Sejarah, Seni Rupa, Bahasa Inggris, PKN,
Bahasa Indonesia, dan Olahraga. Hanya saja memang porsinya kecil. Jurusan ini memang menuntut
kita untuk belajar lebih keras. Materi pelajarannya akan lebih bervariasi dengan level yang tentunya
lebih tinggi.
IPS
Sistem Belajar:
>Ekonomi: 6 jam seminggu
>Geografi: 5 jam seminggu
>Matematika: 5 jam seminggu
>Sosiologi: 4 jam seminggu
Pelajaran umum yang lainnya, mendapat porsi dua sampai empat jam pelajaran dalam seminggu.
Katanya: Mengambil jurusan IPS adalah "buangan" karena nggak berhasil masuk IPA.
Faktanya: Masuk ke jurusan IPS juga bukan hal yang mudah loh. Karena selain harus menghafal, ternyata
masih ada pelajaran berhitung yang butuh ketelitian tinggi juga, kan? Jadi, nggak ada tuh istilah
"kelas buangan". Lagipula, pengetahuan sosial, adalah bekal yang juga harus kita punya untuk
survive saat lulus sekolah nanti.
DO!
- Pilih jurusan yang seusai dengan cita-cita kita. Supaya kita lebih fokus dalam mentukan langkah untuk mencapai nilai ketuntasan yang dibutuhkan. Misalnya, kita ingin jadi dokter, tapi merasa kurang di bidang Kimia. Sejak awal tahun, siapkan diri untuk ikut les tambahan atau bimbel.
- Pilih jurusan yang sesuai dengan minat, kalau kita belum tahu mau jadi apa. Contohnya, kita suka berhitung, tapi ngaak suka rumus yag rumit dan nggak berniat jadi ilmuwan. Hmm, coba pelajari lebih dalam akuntansi atau ekonomi. Kedua ilmu tersebut juga gampang diterapkan dalam keseharian, sehingga bisa belajar praktek langsung.
- Pelajari betul pilihan jurusan kita. Tanyakan ke pihak sekolah, yang memang mengerti soal kurikulum. Cari tahu sistem belajarnya, mengambil nilainya, sampai apa target yang sekolah harapkan dari jurusan tersebut.
DONT'S!
- Mengambil jurusan karena pilihan itu tampak bergengsi. Karena, saat kita mengambil jurusan hanya supaya terlihat keren, bukan nggak mungkin ditengah jalan nanti kita akan bosan atau tertekan menghadapi mata pelajaran yang bukan kesukaan kita.
- Mengambil jurusan karena banyak teman yang memilih jurusan itu juga. Ingat! urusan masa depan, yang menentukan adalah diri kita sendiri.
- Mengambil jurusan karena mendengar desas desus dari teman, atau keluarga. Boleh saja megambil referensi dari orang lain. Tapi jangan dijadikan patokan utama. Cara pandang mereka dengan kita belum tentu sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar